5.17.2009

Usaha kita

Seiring berjalannya proses globalisasi dibidang perekonomian di Batam, penempatan usaha perekonomian tidak hanya menuntut para investor dan usahwan setempat untuk ikut nimbrung didalamnya. Namun juga sejauh yang saya ketahui sendiri, para pelajar Batam layaknya saya juga sudah ikut ambil andil dalam permasalahan ini, tepatnya dalam binis pelajar. Jujur dengan tidak muluk-muluk saya sendiri ditemani ke-4 teman saya lainnya baru saja membidangi bisnis kecil-kecilan ini yaitu dibidang penyediaan barang-barang seni, seperti souvenir-souvenir hingga bantal-bantal hias. Kami menamai usaha ini “Art5” sudah beropresi sekitar kurang lebih 3 bulanan semenjak bulan maret. Ruang lingkup penjualannya sendiri kami telah sampai ke masyarakat umum setempat dan di dalam kawasan sekolah kami sendiri. Jujur lagi saya katakana hail penjualan yang kami dapatai memang tidak terlalu besar untuk seminggu pertama kami telah mendapatkan pendapatan sebesar Rp350ribuan. Setelah usaha ini kami jalani sekitar 2 mingguan, kami telah mendapati usaha saingan lainnya, tepatnya teman kelas sebelah kami. Kami tidak ambil pusing dengan keberadaan usaha baru tersebut, karena kami berfikir di kawasan Batam ini memang sangat beba siapa pun untuk berusaha, tinggal kepada bagaimana usaha itu dijalanai pemiliknya.

Untuk usaha setipe, kami ketahui bahwa kami juga telah didahului oleh usaha-usaha lainnya yang berada di sekolah lain. Sudah cukup marak keberadaannya. Disini saya sendiri khususnya, dapat mengambil sebuah kesimpulan, bahwa di era Globaliasi di Batam ini peran investor dan usahawan handal tidak lagi menjadi satu-satunya yang ikut andil dalam masalah perekonomian, melainkan para pelajar yang maih trbilang minim pengalaman juga telah ikut menyertakan diri.

Sehingga memang sudah menjadi tardisi semua warga batam untuk tak mau kalah saing dengan yan lain khususnya dalam bidang perekonomian, sehingga Batam kerab disebut memiliki warga yang kaku hanya bekerja dan bekerja, hal ini tidak salah memang warga Batam telah identik dengan pekerjaan dan masalah perekonomian, mengingat batam adalah kota industri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !