3.15.2011

CINTAKU MATI, DAN IA AKAN MEMBUNUHMU HIDUP-HIDUP!!

Begini lebih benar bila akhirnya kau lakukan, sesungguhnya apa yang kau katakan dan yang kau lakukan merupakan tujuan akhir dari apa yang aku perbuat sejauh ini, seperti apa yang aku dengar, apa yang aku lihat dan apa yang aku dapati hingga kini, memang tak ada yang bisa membuat aku sebahagia saat bersama mereka sahabat-sahabatku yang tak pernah sedikitpun menyimpan rahasia, bahkan menusukku dari belakang, kau yang pertama, dan aku tahu itu benar, aku tak menyangkal bahwa kau jujur, tapi aku juga tak bisa membantah anggapanku, karena tak hanya kau, tetapi aku juga benar. Kau sungguh tahu, dari dulu yang kau inginkan bukanlah aku ini, hanya status palsu yang kau berikan, aku tak menyalahkan kau, aku yang tak ada apa-apanya ini terlalu percaya diri, mungkin kau hanya mengasihaniku, layaknya pengemis yang meminta belas kasihan kepadamu, kau tak perlu menangis saat itu, apa bila itu hanya sebuah air mata yang akhirnya membuat aku tersakiti. Aku memang tak sepantas yang kau inginkan. Kau benar waktu itu, aku yang memulai semuanya, dan akhirnya aku yang menyesal. agaknya lebih baik apabila dari dulu kita tidak saling MENGENAL, karena bila itu terjadi sungguh aku bisa n takdirku yang sudah terlanjur menjadi abu dan debu.

Aku nyatanya sanggup melihat kau bersama orang yang tepat, walau begitu, kau tetap tidak tahu, apa aku tersiksa, cukup!!, kau tak perlu mengerti aku, kau tak boleh mengenal isi hati dan semua arti dari raut wajahku, kau tak boleh membuat aku terpedaya lagi, sudahlah, kau memang bukan seseorang yang mampu berkorban, karena aku tahu, akhirnya ini semua akan terjadi. Aku tak memiliki dejavu atau indera keenam, namun logika ku cukup tepat kebenarannya. STATUS PALSU! Itu benar bukan, kau hanya berkilah, kau hanya bisa menghindar, kapan kau bisa menjelaskan semua, bila memang kau hanya ingin buat aku terhina, menjatuhkan martabatku didepan semua saksi bisu kehidupan tolong bilang saja!!, kau tak perlu sesulit itu, ludahi saja aku, hujam aku dengan beribu cacian kotormu, aku tahu itu pantas.

Aku tahu kau berfikir aku adalah seorang banci, kau malu mengakui aku waktu itu, aku tahu, kau tak sepenuhnya menangis, kau tak sepenuhnya berkata bahwa kau ingin, kau hanya buat aku menangisi semua yang telah terjadi, karena kau tahu, aku memang pantas kau lakukan seperti itu, pertanyaanku, APA SALAHKU?, kau nyatanya senang bukan melihat semua cacian yang ia berikan padaku waktu itu, kau senang, dan kau menambahnya, kau akhiri semua yang barus terjadi 3 hari, kau akhiri itu, dengan alasan yang kau hanya tahu bahwa aku paham dan mengerti, tapi, kau tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, maaf apabila aku memaki mu “BUSUK!!”. Aku tengah murka, kau teruskan saja sandiwara, dan aku kau jadikan saja korban, atau perlu kau lihat aku mati, atau bahkan musnah tak bersisa sedikitpun lagi? Apa perlu, aku tahu pasti.

Apa yang akan kau jelaskan, semua sudah terlanjur menjadi seperti ini, tapi aku ingat betul waktu itu, kau berkata, “jangan fikirkan dia, lihat aku, kau tak perlu berkorban, sebenarnya semua yang aku lakukan dan dekat dengannya hanya untuk menghargai kau!, dan apabila kau tak menerima aku maka tidak hanya dengan kau tetapi DENGAN DIAPUN TAKKAN LAGI ADA HUBUNGAN!!” kau ingat itu. Aku masih menyimpan itu dengan sangat erat difikiranku, itu bukti nyata, kau tak bisa mengelak, karena kenyataannya kau berdusta, KAU MASIH ADA HUBUNGAN DENGANNYA HINGGA SEKARANG! Itu kenyataan bukan?. Dan apa alasan mu?, apa aku tak pantas sakit dan lantas berperilaku seperti ini?

Aku memahami kau sebagai seorang yang baik hati, nyatanya? Apa bisa aku memahami kau seperti itu lagi?, apa yang ingin kau sanggah?, katakan selagi aku masih rela kau tipu. Aku tak ingin buat kau kembali, tapi rasa sakit ini akhirnya tak mampu aku tutupi lagi, kau benar, aku tak lantas melepas semua sakit hatiku sejauh saat kau masih bisa mersuara jenaka kepadaku, ada benci yang sengaja aku redam, ada sakit yang sengaja aku obati sementara, dan kau, menipu, buat aku terbuai, dan lantas kau jatuhkan lagi. “SETAN!!, itu sakit!!”. Aku pantas bukan kau lakukan seperti itu, lakukan saja, lakukan, lakukan semau mu. Dan aku masih mau kau menyanggahku!! Sanggah aku, dan aku akan menghantammu lagi!!, aku sayang, tapi kau bermain saja, aku cinta, namun kau berdusta!! “heeeh!! Aku bukan anak kecil yang bisa kau jadikan boneka, kau ambil dan kau buang, kau ambil lagi dan kau buang lagi, begitu saja mau mu!!”.

Apa yang akan kau sanggah??, katakan sekarang selagi aku maasih memberikan izin!!, kau marah? Kau benci? Ingat aku lebih dari benci bila kau ingin aku mengatakannya. Kau hancurkan hal yang baru pertama kali aku lakukan itu, kau hancurkan begitu saja? “enak??” “mau lakukan lagi?”, “sakiti aku lagi ayo!!”, “ayolaaah!!!”. Kau berfikir pastilah masalah tak sekompleks ini, namun kau melihat itu dari mana SAYANG? Dari sisi kau yang hanya melihat dari sela mata yang kau pejamkan itu?? Ya bukan?? dua jempol untuk mu!!.

Bawa lelakimu, suruh dia bunuh aku, pasti kau benci bukan dengan aku sekarang, suruh lelakimu itu, hantam aku, BINASAKAN SAJA AKU. Kau tak perlu mengadu pada siapapun lagi, mengadulah pada “CINTA MATI MU ITU”, buat ia CACI MAKI AKU LAGI, biar kau bisa tertawa lagi!! Sepuasnya.

Aku memang banci, aku bukan USTAD, dan aku bukan AHLI DAGANG, aku rabun, aku LEMAH, aku KEMAYU, dan aku memang BANCI BUKAN?. kau pasti tertawa? Puas? Pasti puas!!. Aku tak pantas menangis lagi, apabila tak ada kata yang bisa buat aku bahagia, kau sudah buang-buang airmataku!! Sudah cukup!! Aku menderita dan kau bahagia. Namun percayalah bila kau inginkan maka aku akan melupakanmu SELAMANYA!

Maaf sayang, aku yang memulai dan aku yang akan mengakhirinya, walau dengan sangat SADIS!! CINTAKU MATI, DAN IA AKAN MEMBUNUHMU HIDUP-HIDUP!!

Read More..

3.14.2011

KIKAN-REZA (Guardian of Love)

Kikan : aku rasa kau bodoh!

Reza : kau yang bodoh!

Kikan : kau akhirnya memiliki seorang gadis tak berharga seperti ku ini

Reza : dan kau berhasil mendapatkan aku yang sebenarnya tak pantas untukmu

Kikan : kenapa kau berkata seperti itu, kau menyesal?

Reza : bukan aku, mungkin kau!

Kikan : Reza... apa bisa aku berkata menyesal, sementara jari tanganku sudah kau lingkari dengan cincin tembaga ini?

Reza : itu hanya cincin.

Kikan : bagimu, tapi tidak untuk aku

Reza : lantas?

Kikan : ini bukti bahwa kau miliki aku, kau mengikat aku dan aku tak mungkin berpaling dari mu

Reza : tapi aku takut

Kikan : takut? Karena apa? mata rabunmu, karena selalu kau pakai untuk melihat layar komputer, atau kesibukanmu mengurus proyek sosial, atau karena tulisan-tulisan indahmu yang selalu dipuji orang?, itu bukan alasan, aku menyukai semua itu darimu, kau berbeda, dan itu yang buat aku cinta.

Reza : tapi tetap saja aku takut! Bisa saja kau tak menginginkan semua itu dariku, bisa saja kau tak suka aku begitu dan mungkin saja kau membenci semua yang aku sukai itu?

Kikan : bodoh!!, kau memang bodoh, kalau memang aku tak suka semua hal tetang kau, sudah dari dulu kau ku tinggali. Bukankah sudah ku bilang bahwa semua yang kau miliki AKU CINTAI!!

Reza : kau tulus, apa pantas?

Kikan : kau baik dan jujur, dan apa pantas juga?

Reza : kau selalu menjebak aku, kau selalu memuji apa yang seharusnya tak kau puji.

Kikan : oh! Kau ingin aku hina, kau ingin aku caci maki?

Reza : bukan begitu, aku ingin kau periksa dulu hatimu, aku takut kau menyesal telah memilih aku.

Kikan : buat apa lagi aku periksa? Bukankah sudah kau ambil hatiku itu, bagaimana bisa aku memeriksanya lagi!

Reza : aku sangat sayang, sangat sangat sayang, semua itu untuk mu.

Kikan : dan aku tak hanya sekedar sayang, namun CINTA juga adalah milikmu.

Reza : kikan, bila suatu hari nanti kau sadar, kau boleh tinggalkan aku, lepaskan cincin itu, campakkan saja ke selokan, atau kuburkan dalam tumpukkan sampah. Aku ikhlas..

Kikan : aku tak akan menguburnya dalam tumpukkan sampah, karena cincin ini akan terkubur didalam tanah beserta aku. Aku tak mungkin tinggalkanmu, sampai matipun..

Reza : kau baik!!

Kikan : hanya baik?

Reza : manis!

Kikan : manis? Jadi aku tidak cantik?

Reza : tak perlu aku katakan lagi bila kau sudah tahu.

Kikan : kau selalu begitu, aku suka, diam dalam jujurmu itu.

Reza : dan aku suka caramu menggoda aku, oh ya kikan aku buat puisi ini untukmu.

Wahai dewi surgai

Kau berikan aku kuldi

Tak untuk buat aku hidup lama

Namun untuk cinta ku agar selamanya

Wahai dewi surgai

Kau titipkan aku sebuah kitab

Tak untuk jadikan aku ahli agama

Namun untuk menuntun ku agar setia

Dan kau dewi surgai

Kau berikan aku zam-zam

Bukan untuk bersihkan jiwa

Namun untuk cintaku agar murni tanpa noda

Kau terindah, begitu indah, dan sangat indah

Mataku terbelalak, hingga akhirnya aku terjebak

Ketika menatapmu hanya satu yang bisa kuucapkan

“KAUINDAH”

Kikan : aku juga punya, aku baru belajar, dan itu hanya karena kau

Kau malaikat, turun dari langit membawa surat

Tertulis kata setia juga ketulusan dalam selembar kertas coklat

aku indah katamu, hingga buat kau malu menatapku

dan aku sempurna katamu, hingga kau tak mau mengotori kulitku.

kau malaikat, kau turun dengan sayap putih tulang mu yang tegap

berkembang di langit menutupi silau mentari yang menghunus retina ku

juga panasnya yang menggosongkan kulitku.

Tapi kau yang seperti itu bukanlah malaikat

Sudi kah bila ku sebut kau bodyguard

atau satpam tak berpangkat?

Reza : ini indah, dan kau bebas menjadikan aku apapun bagimu, karena aku cinta, dan itu khusus untuk mu.

Kika : Reza kau tetap malaikat. Kau Guardian of love ku!!

Read More..

3.11.2011

KIKAN-REZA (Milikmu Sepenuhnya)

Aku melamun, menatapi wajah manis didepan mataku, ia tersenyum penuh malu, namun tak sedikitpun ia berkata bahwa ia inginkan aku, namun aku akan tetap menunggu

Reza : apa yang tengah kau lihat..

Kikan : bintang itu, aku berharap ia jatuh menghiasi langit nantinya, dan disaat ia jatuh akulah orang pertama yang akan mengungkapkan semua pintaku.

Reza : maaf kikan, aku tidak sepenuhnya percaya dengan mitos itu, bagaimana mungkin pintamu akan terwujud oleh bintang yang hanya sekedar jatuh itu, kau hanya melakukan sebuah kebodohan bagiku.

Kikan : biarkanlah aku dengan kebodohan ini, karena aku sudah sangat lelah meminta pada tuhan, sudah terlalu lelah aku berusaha membuat seseorang itu terbuka lebar matanya. Dan kini aku merasa aku telah gila, sampai aku rasa bintangpun mungkin bisa membantuku.

Aku mengedipkan mata serentak dengan deruan nafas yang kian melemah dari rongga paru-paruku, malam ini tetap seperti ini adanya, lemah sekali, tak ada insting yang berbicara.

Reza : Kikan, aku teman barumu, tapi apa pantas aku ini kau jadikan tempat kau mencurahkan isi hati mu itu?, tanpa kau sadari aku sedang mencuri dengar apa yang kau katakan barusan.

Kikan : kau sedang tidak mencuri, itu sengaja kuberikan padamu secara percuma.

Reza : baiklah, apa yang bisa aku bantu untuk masalahmu itu!

Kikan : aku hanya ingin bertanya padamu, hanya satu tidak banyak.

Reza : apa itu? Katakanlah!!

Kikan : bagaimanakah cara membuat seorang lelaki mengetahui bahwa ada seorang perempuan yang tengah mengincar hatinya untuk dimiliki?

Reza : mungkin kau bisa tutup kedua matanya dengan jemari tangan kananmu, lalu sentuh hantinya lembut dengan tangan kirimu, buat ia terdiam, lantas setelah itu kau bisikan ketelinga kanannya bahwa kau menginginkan dia.

Kikan : baiklah.

Aku lantas berdiri dari duduk panjangku sedari tadi diatas kursi kayu panjang berwarna putih tulang, reza menatapku seketika, dan lekas menarik pandangannya itu lagi, aku memegang jemari tangannya halus mengajak ia berdiri juga. Ia pun kini berdiri tepat dihadapanku. Mulai ku gerakkan jemari dan lengan kananku keatas perlahan. Namun Reza menutup keduamatanya, ku gerakkan jemari dan lengan kiriku kemudian, namun Reza menyetuh hatinya rapat dengan jemari kirinya sendiri, aku tak tahu, dan ia mendekat.

Reza : kau tak perlu melakukan saran itu kepada pemiliknya sendiri, dan perlu kau ketahui sedari dulu kau sudah miliki hati ini. dan akulah yang seharusnya meminta pada bintang jatuh itu agar kau membuka matamu lebar bahwa aku sesungguhnya sudah menjadi MILIKMU SEPENUHNYA.





Read More..

3.10.2011

kau harus RELA.

Aku bodoh karena ternyata dia hanya BERDUSTA, hingga kini aku masih terbuai dalam DUSTA-NYA, sampai kapan?, sampai kapan? dan sampai kapan?. Sungguh saat itu mata dan telingaku sedang tidak bekerja, mereka terhipnotis oleh TANGIS KESETANAN yang rupanya hanya AIR MATA BUAYA. Aku tak menyangka rupanya orang sebaik dia bisa juga BERMUKA DUA, BERSILAT LIDAH DAN BERKATA BEDA. Kalau memang dulu dia tak CINTA ya sudah jangan buat aku TERBUAI TERLALU LAMA.

Tapi nyatanya kini aku harus RELA, bila terbukti dia sama seperti yang aku duga, yang sudah, pergilah kau, pergi dari hidupku, jangan ganggu-ganggu aku lagi, karena hatiku hancur. Mungkin memang benar kata orang bahwa wajah dan hati bisa berkata beda, saat itu dia hanya mau aku memperlihatkan kebodohan di raut wajah ini. Kini terbukti, hanya STATUS PALSU yang ia berikan, dan kini DIA PERGI DAN TAK KAN KEMBALI.

Tapi mengapa aku masih menangisinya? Bodoh sekali aku, padahal sudah aku usahakan untuk membencinya kembali. Semua orang bertanya mengapa ku lakukan ini lagi. Namun tak banyak yang aku katakan, karena sebenarnya alasan dari semua ini sungguh sangat RUMIT, aku tak mungkin bisa menusuk temanku lagi dari belakang, aku juga tak ingin lagi jadi bulan-bulanan dari HUJATAN KOTORNYA.

Mengalah bukan berarti kalah. Masih banyak harapan, bukan kau saja, aku tak suka SESUATU KEBOHONGAN terus kau pelihara, bila TAK CINTA ya sudah, aku tak ingin menunggu kau PUTUS DENGAN PACARMU. Biarkan aku CARI PACAR LAGI, kau harus RELA.

Read More..