Kikan : aku rasa kau bodoh!
Reza : kau yang bodoh!
Kikan : kau akhirnya memiliki seorang gadis tak berharga seperti ku ini
Reza : dan kau berhasil mendapatkan aku yang sebenarnya tak pantas untukmu
Kikan : kenapa kau berkata seperti itu, kau menyesal?
Reza : bukan aku, mungkin kau!
Kikan : Reza... apa bisa aku berkata menyesal, sementara jari tanganku sudah kau lingkari dengan cincin tembaga ini?
Reza : itu hanya cincin.
Kikan : bagimu, tapi tidak untuk aku
Reza : lantas?
Kikan : ini bukti bahwa kau miliki aku, kau mengikat aku dan aku tak mungkin berpaling dari mu
Reza : tapi aku takut
Kikan : takut? Karena apa? mata rabunmu, karena selalu kau pakai untuk melihat layar komputer, atau kesibukanmu mengurus proyek sosial, atau karena tulisan-tulisan indahmu yang selalu dipuji orang?, itu bukan alasan, aku menyukai semua itu darimu, kau berbeda, dan itu yang buat aku cinta.
Reza : tapi tetap saja aku takut! Bisa saja kau tak menginginkan semua itu dariku, bisa saja kau tak suka aku begitu dan mungkin saja kau membenci semua yang aku sukai itu?
Kikan : bodoh!!, kau memang bodoh, kalau memang aku tak suka semua hal tetang kau, sudah dari dulu kau ku tinggali. Bukankah sudah ku bilang bahwa semua yang kau miliki AKU CINTAI!!
Reza : kau tulus, apa pantas?
Kikan : kau baik dan jujur, dan apa pantas juga?
Reza : kau selalu menjebak aku, kau selalu memuji apa yang seharusnya tak kau puji.
Kikan : oh! Kau ingin aku hina, kau ingin aku caci maki?
Reza : bukan begitu, aku ingin kau periksa dulu hatimu, aku takut kau menyesal telah memilih aku.
Kikan : buat apa lagi aku periksa? Bukankah sudah kau ambil hatiku itu, bagaimana bisa aku memeriksanya lagi!
Reza : aku sangat sayang, sangat sangat sayang, semua itu untuk mu.
Kikan : dan aku tak hanya sekedar sayang, namun CINTA juga adalah milikmu.
Reza : kikan, bila suatu hari nanti kau sadar, kau boleh tinggalkan aku, lepaskan cincin itu, campakkan saja ke selokan, atau kuburkan dalam tumpukkan sampah. Aku ikhlas..
Kikan : aku tak akan menguburnya dalam tumpukkan sampah, karena cincin ini akan terkubur didalam tanah beserta aku. Aku tak mungkin tinggalkanmu, sampai matipun..
Reza : kau baik!!
Kikan : hanya baik?
Reza : manis!
Kikan : manis? Jadi aku tidak cantik?
Reza : tak perlu aku katakan lagi bila kau sudah tahu.
Kikan : kau selalu begitu, aku suka, diam dalam jujurmu itu.
Reza : dan aku suka caramu menggoda aku, oh ya kikan aku buat puisi ini untukmu.
Wahai dewi surgai
Kau berikan aku kuldi
Tak untuk buat aku hidup lama
Namun untuk cinta ku agar selamanya
Wahai dewi surgai
Kau titipkan aku sebuah kitab
Tak untuk jadikan aku ahli agama
Namun untuk menuntun ku agar setia
Dan kau dewi surgai
Kau berikan aku zam-zam
Bukan untuk bersihkan jiwa
Namun untuk cintaku agar murni tanpa noda
Kau terindah, begitu indah, dan sangat indah
Mataku terbelalak, hingga akhirnya aku terjebak
Ketika menatapmu hanya satu yang bisa kuucapkan
“KAUINDAH”
Kikan : aku juga punya, aku baru belajar, dan itu hanya karena kau
Kau malaikat, turun dari langit membawa surat
Tertulis kata setia juga ketulusan dalam selembar kertas coklat
aku indah katamu, hingga buat kau malu menatapku
dan aku sempurna katamu, hingga kau tak mau mengotori kulitku.
kau malaikat, kau turun dengan sayap putih tulang mu yang tegap
berkembang di langit menutupi silau mentari yang menghunus retina ku
juga panasnya yang menggosongkan kulitku.
Tapi kau yang seperti itu bukanlah malaikat
Sudi kah bila ku sebut kau bodyguard
atau satpam tak berpangkat?
Reza : ini indah, dan kau bebas menjadikan aku apapun bagimu, karena aku cinta, dan itu khusus untuk mu.
Kika : Reza kau tetap malaikat. Kau Guardian of love ku!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !