5.14.2009

Sadai sang “Kampoeng percontohan” Batam

Batam memberikan predikat Kampung percontohan bagi wilayah bengkong sadai, guna mempertahankan kekhasan interaksi masyarakat yang masih terbilang tradisional, keberadaan kampong percontohan dibatam dirasakan sangat perlu di antara kemajuan yang semakin pesat, batam tidak ingin kehilangan kondisi kampung yang sangat bersejarah, karena dari kampunglah semua orang berasal, atas dasar itu pemko setempat menetapkan sadai sebagai salah satu kampong percontohan.

Mayoritas penduduk bengkong sadai persekitaran adalah penduduk bersuku melayu, dan penggunaan bahasa melayunya oun masih kental, namun tidak hanya suku melayu, semua suku nusantara pun ada disini, bengkong sadai sangat MULTIKULTURAL. Segala sukun ada disini.

Untuk urusan keagamaan warga bengkong sadai mayoritas beragama islam. Memiliki satu mesjid besar. Selain mesjid, bengkong sadai memiliki 1 SD, 1 SMP, 1 SMA, dan 2 TK. Sudah cukup memadai bengkong sadai merupakan daerah laut yang ditimbun, sehingga udara yang dihasilkan terbilang masih panas, karena keberadaan pohon-pohon belum banyak, karena bengkong sadai masih dalam tahapan pembangunan.

Keberadaan Bengkong sadai diharapkan bisa menjadi percontohan sebuah kampong bagi generasi berikutnya, agar mereka tahu bagaiamana kondisi dan suasana sebuah kampong yang tentunya ibu dan ayah merekan ceritakan pada mereka. Selain Bengkong sadai masih banyak kampong percontohan lainnya seperti TG.uma. peradaban disana lebih ketat lagi, kental juga dengan budaya melayu, karena mayoritas sukunya juga suku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !