5.25.2009

"Melur my memory"

“Moment ini memang sudah terjadi sekitar satu tahun lepas, namun gak ada salahnya kan saya ungkapin kali ini lewat postingan ini.”

Sekitar satu tahun yang lalu tepatnya pada akhir tahun ajaran 2007-2008, saat itu saya tepatnya dengan teman sekelas melakukan sebuah perjalanan dalam rangka perpisahan kelas disebuah pantai di Batam yang berada di wilayah Batam-Rempang-Galang, pantai ini bernama “Melur” ungguh tak asing lagi tentunya bagi kita orang-orang Batam!

Ehm.. saat itu keadaan tempat wisata lepas pantai ini memang cukup wah! Sekali dengan komposisi awan yang cukup banyak ditambah sinar matahari yang sedikit redup membuat keadaan cuaca pada aat itu sangat mendukung, terik matahari tak terlalu menyengat kulit.

Perjalanan diawali dengan menumpangi sebuah bis yang sangat mumpuni untuk menampung sekitar 42 orang. Keadaan di persekitaran bis memang sangat menyenangkan, tak ada yang lepas dari aktivitas mengembirakan. Waktu didalam bis dilewatiselama kurang lebih 45-60 menit.

Sesampainya dikawasan wisata lepas pantai ini, para personil kelas masing-masing seperti tak sempat-sempatnya lagi, langsung menyusuri setiap detail pantai ini. Pasirnya yang begitu putih merupakan salah satu daya tarik pantainya, serta keadaan air lautnya yang masih dalam keadaan jernih sekali. Ditepian pantai tampak jelas pepohonan-pepohonan rindang tumbuh berjejer di daerah sekitar.

Keadaan gelombang cukup sangat tenang disini ditambah hembusan angin yang lembut mengalir dan berhembus dari arah utara pantai. Sinar mentari tidak cukup terik. Namun air laut terasa begitu hangat. Nyaman sekali..

Cukup membuat hati tergugah untuk kembali berkunjung, tak hanya pasir dan air yang begitu gemilau. Bongkahan batu layak karang berwarna hitam gelap dan lembap hadir menghiasi daerah pinggir pantai sebelah kanan. Pas sekali sebagai latar pengambilan gambar. Atau suatu sasaran bagi para pemburu gambar landscape. Pas banget. Keberadaan kami disini tak lebih dari 12 jam atau setengah hari. Waktu memang begitu singkat, namun tak hanya disini kami merilekskan mata selepasnya kami berkunjung di daerah pemukiman lama Vietnam. Tak begitu lama, selepas itu kami menyempatkan diri menjejaki kaki di atas jembatan lepas laut Barelang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !