5.27.2009

“Good Luck!!”

“takkan melayu… hilang di bumi…!!”

Sebuah sumpah yang terucapkan langsung dari mulut seorang pahlawan besar bangsa melayu, ”Hang Tuah” sang laksamana satria. Berjuang keras mempertahankan kebenaran di bumi melayu. Atas jerih payah sang laksamana ini, membuat generasi bangsanya menjunjung tinggi nilai-nilai perikehidupan yang makmur sentosa, darah sang laksamana seakan terus mengalir, jiwa kepemimpinan beliau tak lepas hingga sekarang membuat bangsa melayu memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Peradaban bangsa melayu memang sudah lebih dahulu berkanca di singgahsana kehidupan ini sebelum suku-suku banga lainnya, torehan-demi torehan history kebangsaan tergambar menjadi sebuah lukisan yang abadi hingga kini, bangsa melayu tak perlu muluk-muluk karena seorang melayu memang memegang jalannya kehidupan di bumi melayu ini.

melayu gambaran kepemimpinan yang agung,

melayu gambaran kepemimpinan yang adil,

melayu gambaran kepemimpinan yang bijaksana.”

Tak ada selah demi selah kekosongan yang membuat banga melayu lengah dalam mengemban tugas-tugasnya. Mengapa banyak pihak yang mengatakan bahwa bangsa melayu merupakan suku bangsa yang identik dengan sifat malas! tidak lah seperti itu kenyataannya, dan tak seburuk itu pula keberadaan banga melayu. Mereka terus bergejolak walau terlihat sangat santai, mereka terus berusaha walau tidak tampak mereka bergerak. Akal, selalu diutamakan sebelum melakukan suatu tindakan. Kebanggaan mereka menjadi seorang melayu tidak boleh membuat bangsa lain iri, jangan sampai, mereka hidup dengan penuh rasa solidarita, segala daya upaya yang mereka lakukan tak lepas dari nilai kebersamaan, tutur kata yang halus, lembut dan penuh makan, tak sedikit pun tersirat untuk melukai hati sesama. Kebanggaan mereka pula menjadi seorang melayu membuat mereka terus sadar akan pentingnya mereka di kehidupan ini, peradaban hidup merekalah yang awal ada di bumu indonesia ini, menorehkan sejarah-demi sejarah, mereka tak sombong tak sebegitu angkuhnya untuk mengutarakan semua kejayaan yang pernah mereka jajali dalam kisah kejayaan masa lampau mereka. Mereka cukup memiliki nilai keberamaan yang sebegitu tingginya. Penuh dengan nilai seni dan budaya. Pantun, sair, gurindam, langgam, hingga tarian tradisional. Mereka hidup dengan menggunakan semua nila seni dan budaya, tutur kata mereka begitu lembut dengan kehadiran sebait pantun pelipur lara, merayu merdu dengan sebuah syair, dan menggumam agung dengan sebuah gurindam. ”Raja Ali Haji” dengan gurindam 12nya. Fenomenal dan bersejarah. Sehingga sangat pantaslah bahasa bangsa melayu dijadikan dasar bahasa nasional Indonesia ini.

Terlepas dari semua itu, keberadaan Batam sebagai sebuah bandar yang madani sungguh sangat erat dengan keberadaan bangsa melayu. Mereka bersimbiosis menjadi sebuah komponen kehidupan yang pas. Tak banyak yang dapat menyangkal hal ini.

Batam, diketahui sebagai salah satu Bumi melayu, walau kecil hanya berupa sebuah pulau, Batam sangat bermakan bagi bangsa melayu khusunya, dan untuk para manusia lain pada umumnya. Batam memang sebuah bumi melayu yang tentram bagi semua makhluk yang hidup didalamnya. Batam memang sangat memberi kehangatan kehidupan yang pas sekali Bagi kelangsungan hidup umat manusia.

Sungguh tidak terasa sebelumnya, usia penyelengaraan pemerintahan di Batam telah menginjak usia yang cukup dewasa, yaitu 25 tahun. Diketahui batam sudah mulai berkanca dalam dunia pemerintahan semenjak tahun 1983. waktu itu Batam masih diwalikotakan seorang insinyur bernama H.R Usman Draman. Hingga tahun 2009 sekarang yang diwalikota dan di wakil walikotakan oleh Drs. Ahmad dahlan dan Ir. H. Ria Saptarika. Untuk lebih speifiknya ebagai berikut

  • Ir.H.R Usman Draman (walikota) 1983-1989
  • Drs.H. Raja Abdul Aziz (walikota) 1989-1999
  • Drs.H. Nazief Soesila Dhama (walikota) 1999-2001
  • Drs.H. Nyat Kadir (walikota) dan H.Asman Abnur, SE. (wakil walikota) 2001-2005
  • Drs.H.Manan Sasmita (walikota) 2005-2006
  • Drs.H.Ahmad Dahlan (walikota) dan Ir.H.Ria Saptarika (wakil walikota) 2006-2011

Dengan data kepemimpinan diatas sudah dapat dipastikan bahwa kepemerintahan di Batam baru saja terjadi 6 kali pergantian walikota. Namun sedikit berbeda pada periode 2001-2005 dan periode 2006-2011 batam memiliki wakil walikota sementara pada periode pemerintahan lainnya batam tidak memiliki wakil walikota. Namun walaupun demikian diketahui bahwa prestasi kepemrintahan pada maa itu sudah cukup mumpuni dan tertata dengan sangat sistematis dan terarah.

Usia ke 25 tahun Batam ini jatuh pada tanggal 24 Desember silam. Belum telalu lama lewatnya. Tanggal peringatan itu dekat sekali dengan detik-detik perayaan tahun baru. Sungguh sangat dekat bukan. Dalam uia 25 tahun ini tercatat Batam telah 2 kali batam berubah status. Pada periode 16 tahun awal batam berstatus Kota Madya administratif. Dan lanjutnya menjadi kota otonom. Dalam periode pemerintahan 25 tahun itu Batam sudah tercatat sangat unggul dibanding kota-kota lain diIndonesia yang berusia sama. Terbukti dengan diberlakukannya SEZ dan FTZ saban hari. Kendati demikian pemerintahan Batam masih perlu dioptimalkan lagi mengingat pemberlakuan SEZ di Batam belum sepenuhnya berlaku. Sejauh ini Batam udah sangat berprestasi disegala bidang. Sebagai contoh dalam bidang kebersihan lingkungan Batam telah mendapatkan piala Adipura, untu pemerintahan Batam telah mendapatkah pengharagaan, dalam perekonomian Batam telah dipercayai sebagai area perdagangan bebas, untuk kondisi hutan yang lestari Batam juga telah mendapatkan penghargaan. Sungguh gemilang bukan!!

Semua keberhasilan tersebut tidak lepas dari keikut sertaan semua komponen kota Batam, layaknya warga dan petinggi kota. Adipura tetap terus digencarkan sama halnya dengan prestai lainnya. Maalah pendidikan dan kesehatan warga juga menjadi priorita utama lainnya selain ketata pemerintahan dan keberlangungan perekonomian kota. Puskesma gratis terus dibangun untuk para kaum kurangb mampu yang membutuhkannya. Pusat pendidikan layaklnya SD, SMP, SMA sederajat hingga universitas tinggi sudah ada di Batam baik negeri maupun swasta tentunya.

Selain itu pemeliharanaan kawasan rendah agar terlepas dari bencana banjir juga terus dioptimalkan, penyediaan dan pembanguan darinase-drainase meruapak sarana pencegahannya. Hingga sekarang bencana-bencana erupa tidak lagi ditemukan. Pemko sudah cukup memperhatikan keadaan lingkungannya. Tercatat pada tahun 2008 saja pemko telah mengeluarkan biaya ebesar Rp17 milyar lebih untuk membangun darainase di 9 lokasi di kawasan Batam. Sama halnya dengan penyediaan alat transportasi, keberadaan Kendaraan umum metrotrans sudah menjadi kebutuhan dasar, hingga diadakannya bis-bis kota.

Mengingat dan mengingat keberhasilan ini tidak lepas dari kejayaan di masa lampau. Sungguh seimbang untuk dapat dikatakan sebagai balas budi warga yang hidup dibumi melayu ini. ”hang Tuah’ memang cukup memberikan tuah di bumi ini. Darah kepemerintahan yang gemilangnya teru mengalir hingga kini. Dan ingat keberhasilan tak lepas dari sejauh mana kepemerintahan itu dilakanakan, semakin lama pastinya semakin dewasa prestasinya. Demikan pula sebaliknya. Dngan bertambahnya usia, Batam sudah menjadi sebuah harapan terbesar para warga setempat. Untuk kelajutannya dan tentunya pada usia yang lebih dewasa lagi diharapkan batam bisa terus optimal dalam segala bidang. Bila perlu wujudkan batam sebagai bandar internasional yang menglobalisasi.

Hal tersebut tentunya bisa diraih, dengan semua jerih payah tentunya, semoga aja mua dapat terwujud. Agar perjuangan sang laksamana tetap meneru di bumi melayu ini. Batam tercinta. Selamat atas usia mu yang telah 25 tahun ini. “Good Luck!!” Kami para anak negeri yang lahir di Batam khususnya akan terus berupaya mwujudkan semua janji-janji bisu yang kau ucapkan. Dan tentu saja kami berjanji.

“hang tuah.... laksmana satria, hangtuah hoooo... hang tuah....!!”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !