5.14.2009

Batam “Money Changer”-nya Indonesia

Objek yang menjadi incaran wisatawan dibatam ini sekarng tidak lagi berupa tempat wisata yang berkelas, atau pemandangan pantai yang membahana. Dengan berlakunya FTZ dan SEZ lahan pelipatgandaan uang. Sehingga mata para wistawan asing tidak lagi tertuju pada tempat-tempat pariwisata melainkan beralih pandangan ke lahan bisnis yang menuntut mereka untuk datang dan ikut serta menanamkan modalnya disini. Kesempatan di bidang perekonomian, batam sangat menjanjikannya, sebagai sebuah pulau tempat lalu lalang perdagangan internasional, sungguh sebuah lahan bisnis yang berpotensi tinggi.

Dari kegiatan tersebut tak hayal Batam mampu meraup devisa (mata uang asing) yang banyak sehingga batam dapat dikatakan sebagai sebuah “money changer”-nya Indonesia. Batam sangat dekat dengan Negara tetangga terutama Singapore yang merupakan sebuah Negara berkembang. Bahkan Singapore tidak lebih luas dari Batam, tapi mereka lebih mampu ketimbang kita yang menduduki wilayah Batam yang lebih besar dari dia, dari pandangan tersebut seharusnya Batam lebih berpotensi.

Terbukti Batam memang berpotensi. Batam sebagai area perdagangan bebas memang ditujukan sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia, mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang semakin hari semakin tidak stabil. Batam memang merupakan anugerah bagi Negara Indonesia agar dapat terus berkembang. Agar kesakitan atas penjajahan masa lampau dapat terganti. Indonesia memang sebuah Negara yang sedang menuju perkembangan.

Untuk lahan industri Batam masih mempunyai cukup banyak. Tidak perlu lebih menebas hutan lagi karena tentunya investor bisa juga hanya dengan menanamkan modalnya pada perusahaan yang sudah ada, dengan juga ikut andil tentunya.

Batam tidak memberi banyak kesulitan untuk para investor, karena tentunya dengan kedatangan investor-investor tersebut, dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, sehingga jumlah pengangguran terus menurun di Indonesia. Kabarnya FTZ dan SEZ sudah dapat terealisasikan mulai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !