5.19.2009

“Harus!!”

Sekolah ku tercinta. Terletak diwilayah kampong percontohan kota Batam yaitu Bengkong sadai. Tak banyak keburukan yang terlihat selain cuacanya yang terbilang panas dan gersang karena memang sekolah ini berada diatas laut yang ditimbun oleh tanah, tanah yang ditempati sekolah ku ini merupakan sebuah tanah hibah-an yang diberikan oleh Bapak Safarudin Muda, selaku pemilik tanah pada kawasan Bengkong sadai ini. Ekolah ku sering dipandang sebelah mata, karena mereka tidak sadar apa yang ada didalamnya, semua komponen yang ada didalam sekolah ku ini sangat brpotensi tinggi. Tadi pagi saja sekolah ku baru disumbangkan sebuah piala atas kemenangan Raja Widya selaku murid kelas 2 ipa dalam memperlombakan pembacaan puisi tingkat kota.

Jauh sebelum kemenangan ini sekolah ku juga telah mendapatkan sungguh banyak piala sebelumnya sekolah ku baru mendaptkan piala juara satu perlombaan madink PMR tingkat kota. Hebatkan. Kami disini sungguh sangat berpotensi. Karena kami di didik dan diajar jadi anak yang berguna oleh puluhan guru yang bijak dan pintar-pintar tentunya, untuk kedisiplinan sendiri kami diterapkan untuk masuk lebih awal karena pagar akan dikunci pada jam 7 lewat 15 menit, tata tertib ini sungguh membuat saya dan kami semua terdidik untuk lebih ontime dalam segala apa yang kami kerjakan.

Sementara ini kami memiliki 15 kelas dari kelas 1-3, cukup banyak dengan jumlah siswa lebih dari 600 jiwa. Pastinya semua tahu bahwa kami juga pernah memperwakilakan murid sebagai pakibrakan putri yang mengiringi pengibaran bendera 17-an di istana Negara tahun lalu (2008) namanya adalah RISKA AYU PAULIKA siswi kelas 3, bangggaaa sekali!!

Sekolah kami sudah menjadi sekolah bertaraf mandiri, segala apa yang kami lakukan sebagai perwujudan kemandirian kami, kami memang dituntut untu mandiri dan sebisanya tidak melibatkan pemerintah lebih jauh, kami harus bisa! Itu intinya, kepala kolah kami Bernama Drs ABU BAKAR. Kami memiliki waka kesiswaan yang sangat tertib dan disiplin, beruntung kami memilikinya dia adalah seorang wanita tegap bernama SUMIATI, guru bidang tudi bahaa Indonesia, selama ini kami diajarkan kedisiplinan olehnya.

Untuk kedepanya kami berharap ekolah kami bia menjadi sekolah unggulan pertama kota Batam. Batam harus bangga punya sekolah yang kami duduki ini. “Harus!!”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !