5.14.2009

Kalajengking

Saat matahari masih terbenam dalam kabut embun basah..
Bintang pula masih enggan berpaling dari langit biru
Awan malam tak jua mau berpindah
Suasana yang indah saat sunyi

Diatas bumi melayu ini
Sang garuda Negara tersenyum
Sembari menyusuri lembah lautan
Bergidik kagum melihat sang pulau kecil berkembang


Semua mimpi terbenam disini dengan semua cita-cita..
Semua harapan juga tak mau kalah…
Walaupun sang kalajengking ini mulai tumbuh dewasa,,,
Tak sedikit pun ia terjatuh dalam lebar hitam kesengsaraan…

Kalajengking ku sudah maju,
sudah berlapisi beton baja,
tidak lagi balutan kayu..
Pintu gerbang globalisasi telah dibuka…
Burung emas kini pun senang berhinggapan di sisik-sisik intan sang kalajengking
Lagi-lagi aku tersenyum…
Sedangkan pikiran ku sedang jauh dalam angan-angan.

Fikirku aku hanya akan berada disini hingga tutup nyawaku
Tak ingin sedikit pun melewati pertumbuhan sang kalajengking.
Kalajengkingku ingin menggerakkan ekornya, namun belum masanya..
Kalajengkingku ingin terbang namun aku menahannya…
Tak ingin ia jatuh…
Aku menaruh separuh jiwa ku diatas pundak sang kalajengking…

Nalarku ini hanya menginginkan 1 hal yang terbaik
Tidak lain adalah kesuksesan emas masa depan
Kalajengkingkua, jangan lah kau hiraukan mereka benalu
Teruskan saja perjuangan ini. Agar sang garuda tersenyum kembali seraya pada mu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !