11.08.2008

Pekerjaan Yang Mustahil

Baginda raja baru saja membaca kitab tentang kehebatan raja sulaiman yang mampu memerintahkan, para jin memindahkan senggasana ratu Bilqis di dekat istananya. Baginda tiba-tiba merasa tertarik. Hatinya mulai tergeletik untuk melakukan hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan keatas gunung agar bias lebih leluasa menikmati pemandangan di sekitar. Dan bukankan hal out tidak mustahil bisa dilakukan karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya.
Tanpa membuang waktu Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap baginda raja Haru Al rasyid. Setelah Abu Nawas dihadapkan, baginda bersabda,
“sanggupkah engaku memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa melihat negeriku ?” Tanya baginda sambil melirik reaksi Abu Nawas.
Abu Nawas tidak langsung menjawab. Ia berpikir sejenak hingga keningnya berkerut. Tidak mungkin menolak perintah baginda kecuali kalau memang dihukum.
Akhirnya Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ada satu lagi permintaan baginda, pekerjaan itu harus selesai dalam waktu sebulan.
Abu Nawas pulang dengan hati masgul. Setiap malam ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang-bintang. Hari-hari dilewati dengan kegundahan. Tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah gulana.
Keesokan harinya Abu Nawas menuju istana. Ia menghadap baginda untuk membahas pemindahan istana. Dengan senang ahti baginda akan mendengarkan, apa yang diinginkan Abu Nawas.
“ampun tuanku, hamba dating kesini hanya untuk mengajukan usul untuk mempelancar pekerjaan hamba nanti.” Kata Abu Nawas.
“apa usul itu ?”
“hamba akan memindahkan istana paduka yang mulia tepat pada hari raya Idul Qurban yang kebetulan hanya kurang dua puluh hari lagi.”
“kalau hanya usulmu, baiklah.” Kata baginda.
“satu lagi baginda….. “ Abu Nawas menambahkan.
“apa lagi ?” Tanya baginda.
“hamba mohon baginda menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan langsung kepada fakir miskin.” Kata Abu Nawas.
“usulmu kuterima.’ Kata baginda menyetujui. Abu Nawas pulang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Toh nanti bila waktunya sudah tiba, ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana baginda raja. Jangankan hanya memindahkan kepuncak gununug, ke dasar samudera pun Abu Nawas sanggup.
Desas-desus mulai tersebar ke seluruh pelosok negeri. Hamper semua orang harap-harap cemas. Tetapi sebagian besar rakyat yakin atas kemampuan Abu Nawas. Karena selama ini Abu Nawas belum pernah gagal melaksanakan tugas-tugas aneh yang dibebankan diatas pundaknya. Namun ada beberapa orang yang meragukan keberhasilan Abu Nawas.
Saai-saat yang dinanti-nantikantiba. Rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk melakukan salat hari raya Idul Qurban. Dan seusai salat, sepuluh ekor sapi sumbangan baginda raja disembelih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin.
Kini giliran Abu Nawas yang harus melaksanakan tugas berat itu. Abu Nawas berjalan menuju istana diikuti oleh rakyat. Sesampai didepan istana Abu Nawas bertanya kepada baginda raja,
“ampun tuanku yang mulia, apakah istana sudah tidak ada orang nya lagi ?”
“tidak ada.”jawab baginda raja singkat.
Kemudian abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. Ia berdiri sambil memandangi istana. Abu Nawas berdiri mematung seolah ada yang ditunggu. Nenar. Baginda raja akhirnya tidak sabar.
“Abu Nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku ?” Tanya baginda raja.
“hamba sudah siap sejak tadi baginda.” Kata Abu Nawas
“Apa maksudmu engkau sudah siap sejak tadi ?” kalu engkau sudah siap. Lalu apa yang engkau tunggu ?” Tanya baginda masih diliputi perasaan heran.
Hamba menunggu istana paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan diatas pundak hamba. Setelah itu hamba tentu akan memindahkan istana paduka yang mulia keatas gunung sesuai titah paduka.”
Baginda raja harun Al Rasyid terpana. Beliau tidak menyangka Abu Nawas masi bias keluar sari lubang jarum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !