dia adalah sebuah keindahan tiada tara, tiada cela dan tanpa dosa. Dia bukan seorang malaikat, namun ia lebih sempurna dari itu, dia juga bukan bidadari yang turun dari langit, namun dia adalah pahlawan yang sebenarnya dalam hidupku. Bagiku ibu adalah sebuah anugrah terindah, dia mengandung tubuh hinaku ini selama sembilan bulan, bersusah payah, penuh peluh air mata dan kesakitan. Ibulah yang melahirkanku, dia membesarkanku tanpa sedikitpun kegetiraan yang tampak diwajahnya, ia pahlawan tanpa tanda jasa, dia yang membuatku hadir dalam kehidupan ini, dia yang menjadikan aku berani menantang keganasan dunia, dia yang mengajarkanku tentang apa itu kehidupan.
Ibu. Walaupun ia tak sempurna, walau ia bukan seorang yang berilmu tinggi, namun bagiku ialah guru yang paling berjasa, ia dalam tangisnya berdoa dan selalu berdoa untuk anaknya ini, walaupun tuhan tidak menciptakan kehidupan yang indah baginya walaupun tuhan tak memberikan keberuntungan layaknya aku sekarang, tetap saja ibu tidak pernah mempermasalahkannya, ia menyemangatiku, ia memberikan aku semua kasih dan segala sayang yang tak pernah ada hentinya, cintanya begitu luhur.
Aku jauh dari ibu, aku merindukan ibu, aku tak sanggup berpisah jauh. Aku menangis untuk ibu, akan ku kenang ibu selalu disetiap denyut nadiku, kan kusebutkan nama ibu selalu disetiap hembusan nafasku, aku menyayangimu ibu, kau lah satu-satunya manusia yang berharga didunia ini, tak peduli siapa kau dimata orang. Bagiku kaulah yang terbaik, bahkan kaulah manusia yang paling sempurna didunia ini. DAN KAU SEGALANYA
Kasihmu sempurna ibu
Laksana binar mentarai menantang hari
Kehangatan kau beri tiada henti
Dengan peluh walau berair mata
Anak mu kau kasih dan kau cinta
Hingga kini ia dewasa
Hingga nanti ia menjadi apa yang kau inginkan
Ibu, kau permata, kau berlian
Kau cahaya dalam gelap dan terang
Kau indah layaknya pelangi
Ibu aku merindu
Keluarga ku yang kucintai, sudah lama berpisah jarak, aku disini jauh dari hangat mu, aku disini menyendiri memadu cita, rupanya aku bukanlah sebuah karang, aku lalui ini dengan kegetiran, aku belum terbiasa seperti ini, aku cinta kau keluarga, aku cinta kau ibu, ayah, saudara-saudaraku..... aku ingin bertemu kembali walau hanya sejenak, sekedar melepas rasa sedih dan keluh kesahku, kan ku dekap erat kalian. Kau keluarga. Kaulah anugrarh sebenar dari sang pencipta. “AKU RINDU KELUARGA KU DISANA TUHAN!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !