Tuk kesekian kali kukatakan demi darah yang mengalir
Cinta takkan kelam dalam diri, takkan binasa walau tubuh ini membatu
Kesungguhan yang terjadi adalah kecintaan ku padamu
Cinta yang menggebu, berpacu laju tak lekang oleh waktu
Ku sematkan cahaya pelangi dalam diri
Menawannya hingga aku tak lagi sanggup berdiri
Mencinta bagiku layaknya menghitung denyut nadi
Sampai ia berhenti disanalah cinta akan kulalui
Mataku tak melihat indahmu
Hidungku tidak menghirup wangi sifatmu
Hanya hatikulah kan mampu menjamahmu
Merasakan keabadian cinta yang kau tawarkan
Aku tidak lelah menanti, walau nafasku akan terhenti
Ku lalui semua inginku bersamamu, karena cinta ini
Percayalah oh permaisuri, walau kesempurnaan tak lekat dalam diri
Meski tubuh hampir mati, dan demi kehidupan yang mulai pergi
Aku akan mencinta, karena cinta bagiku adalah keharusan
Bagai menghirup udara bebas yang lepas
Seperti bersujud dikaki tuhan
Dan laksana nyawa dalam raga
Aku berjanji..
Janjiku tanpa dusta
Satu dan untuk selama-hidupnya cinta
Aku, kau, kau dan aku
Satu dan menyatu
Hidup cinta, hiduplah selalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !