10.18.2010

Jalan Terang

Perut ku mual, jatungku berdegup kian kasar

Aku terjungkal dan kadang aku terlontar

Oh tuhan, aku begitu gentar

Kaki ku berdidiri tegar tapi pandanganku tetap nanar

Mengapa ini?

Ku serpihkan perih didalam luka yang mendidih

Rasanya sakit begitu pedih

Oh geloraku didalam nestapa

Tubuhku bergetar kencang, jemariku bergidik tegang

Aku tak tahu akan tujuan

Fikirku melayang terbang tanpa haluan

Beribu jalan sedang terbentang

Menarik hati dan juga fikiran

Aku jatuh kepala ku terasa pitam

Serasa teriris oleh pedang

Tak mampu aku menentu arah

Begitu payah dan juga parah

Tuhan, aku bagai air di daun talas

Bergolak bergulir begitu lepas

“aku lupa” oh tuhan, kau ada di sana

Di permadani begitu mewah

Aku hamba penuh dosa brgelinangan

Aku bersujud memohon kasih berbelas

Tolong tuhan tolong hamba..

Hamba nan hina tengah terjarah

Kuasa ku tiada

Tenagaku tlah sirna

Untuk memilih aku tak bisa

Aku butuh jalan terang

Bagaimana?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !