Perut ku mual, jatungku berdegup kian kasar
Aku terjungkal dan kadang aku terlontar
Oh tuhan, aku begitu gentar
Kaki ku berdidiri tegar tapi pandanganku tetap nanar
Mengapa ini?
Ku serpihkan perih didalam luka yang mendidih
Rasanya sakit begitu pedih
Oh geloraku didalam nestapa
Tubuhku bergetar kencang, jemariku bergidik tegang
Aku tak tahu akan tujuan
Fikirku melayang terbang tanpa haluan
Beribu jalan sedang terbentang
Menarik hati dan juga fikiran
Aku jatuh kepala ku terasa pitam
Serasa teriris oleh pedang
Tak mampu aku menentu arah
Begitu payah dan juga parah
Tuhan, aku bagai air di daun talas
Bergolak bergulir begitu lepas
“aku lupa” oh tuhan, kau ada di sana
Di permadani begitu mewah
Aku hamba penuh dosa brgelinangan
Aku bersujud memohon kasih berbelas
Tolong tuhan tolong hamba..
Hamba nan hina tengah terjarah
Kuasa ku tiada
Tenagaku tlah sirna
Untuk memilih aku tak bisa
Aku butuh jalan terang
Bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !