10.28.2010

DOSA KAMI

Ku rangkul tubuh sunyi

Terbungkus debu berbau duka

Kini hatiku tengah lara, tanpa bahgia pelipur sukma

Jagad mulai terdengar suaranya

Wajahnya kelam tiada tawa

Aku menghela nafas walau terasa kebas

Berapa kali terus terjadi, kini darahku hilang kering kelontang

Jagadku oh kau jagadku, Entah apa mau mu..

Terkadang kau bisu membuta tuli

Kadang terbahak terbitlah pelangi

Salah kami tertumpuk besar

Kau murka dan kini kau durjana

Ampuuunnn.. oh maaflah kami padamu

Tuhan semesta alam, tangis kami makin menjadi

Sadar telah dosa khilaf dan salah..

kami melihat dengan mata namun berbuat seolah buta

kami bersuara, lidah bergetar namun berkata sesuai suka

dua tangan kami miliki, maksiatlah yang kami jalani

kiri dan kanan kaki melangkah, gelap gulita yang dituji

wahai tuhan ku, wahan pemimpin hidupku

kau murka kini, kau muntahkan lidah api

azabkan kami dengan jeli

oh ampun tuhaannn...”

Nafas neraka telah berhembus kini, menutupi lembayung biru

Jati-jati hijau kini layu kuning mengering

Beton dan baja rapuh berpecah belah

Kami berlari walau daya tak seberapa

Tangis kami berwarna darah

Terasa perih lantas menyiksa...

ampun tuhaannn...”

Kini, esok dan nanti.. jagad ini akan menanti

Janji kami kau tunggui

Apakah nanti lebih berarti...

“ALLAH YA TUHAN KAMI”

Sujud ku perbuat, al-Qur’an ku lantunkan

Sedih rupanya hati

Cahaya menyilaukan tadi

Hingga tak mampu ia berhenti

Setan merasuki

Dosakan kami sampai mati

Embun-embun mendidih terasa perih

Akhirnya tangis bergelinang lagi..

Jagad mulai rentan, kami yang mengawali

Kini mulai pula terakhiri..

“kami khilaf”

Dosa kami membakar diri

Senjata menghantam sang ahli

Ampunkan, belas kasihani hamba hina ini

Walau segunug dosa tersudahi

Tiada pahala tersimpani

Tapi tetap kau yang jadi tujuan

ALLAH tuhan ku...

Mahligaimu begitu indah

Dayamu kuasa tiada tara

Bila ini sudah pertanda,

Jadikan mati nanti iman yang abadi

Agar syurgamu menjadi tempat akhir kami

Binar rahmat jadi pengisi hati

Bila zaman telah terakhiri

Kami bersujud hanya menghadapmu ILAHI..

ITULAH Doa kami...

“AMIN”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !