Berkutat diatas kesepian tak bertuan
Menamai hati dengan kata-kata kematian
Kebencian mendarah daging dan sudah tertanam
Berkata hanya dengan sebuah cambukan dan sayatan
Aku berdiri tegak hanya dengan sebatang jari, aku kerasukan
Kau siapa, dan kau apa?
Aku tahu kau adalah setan...
karena telah kau rubah cintaku menjadi beban
menyampirkan pedang di sela-sela jariku...
menyisipkan jarum-jarum karat di lubang-lubang kulitku
peluklah aku, dan kau akan dapatkan kebinasaan
maafkan aku, karena telah ku ukir nama mu diatas batu nisan
jelas, bercatkan darah berperniskan nanah.
Indah sekali, kau sudah ku kunci dalam kuburanmu sendiri
Bertemankan cintaku yang sudah menjadi bangkai
Nikmati saja kenistaan yang pernah kau suguhkan
Kau tahu...
cintaku akan menjadi kayu bakar yang akan memanggangmu
Nerakamu adalah cintaku yang kau binasakan
Api yang membakarmu adalah rasa sayang yang telah kau sulut dengan penghianatan
Dan kini ku sediakan kau tempayan untuk merebusmu bersama darah busuk dan luapan kemarahan.
Matikah? Matilah!!
Aku terawa? Ya aku tertawa!!
Lepas dan puas..
Hahahaha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !