Sungguh larut sudah malam
Angin semilir hilir mudik
Menyapu alunan indah embun malam
Sang kecil terlelap bukan tersadar
Di bawah binar kelam rembulan
Ini Malam yang jemu
Tunggu Menunggu esok menghampiri
Hidup laksana benang yang meliuk liar
Tak tentu arah dan tujuan
Kini sudah hilang separuh umur
Kapan lagi harus terpakur
Dimana sudah menumpuk beribu dosa
Bagai telur di ujung tanduk
Baru tersadar akan dosa
Kapankah akan terhapus
Bila esok telah tiada
Sungguh lamban rasa bersalah
Sudahlah...
Taubat dan berdoa
Agar esok mati dengan iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !