9.18.2009

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN


Dulu sekali....

waktu dimana aku belum dapat membuka kelopak mataku ini,

di dalam pikiran ku belum ada apapun,

dan belum sedikit pun tersentuh sesuatu

waktu itu aku masih hijau lagi..

aku tak bisa melihat dunia dari sisi rasio ku

aku memang bukan seorang manusia pada saat itu

aku di namakan bayi,

bayi manusia yang belum tersentuh noda


saat waktu memang telah berani menggambil resiko

aku terperanjat dari masa kebayi-an ku itu

sedikit-demi sedikit aku mulai menapaki kaki dengan penuh harap

mulai menyentuh lapian bumi yang belum pernah aku sendiri menyentuhnya

aku hanya tersenyum, tersenyum sembari tertawa dalam hati untuk itu...

selang 15 tahun kini pun diri ini telah beranjak menuju kedewasaan

aku bangga dengan masa-masa ini

dimana aku mulai memecahkan akal untuk ikut serta membangun negara

walau sungguh masih terlalu dini lagi


namun aku bisa.

tepat pada hari ini

hari disaat aku menanti bebarapa saat lagi untuk memfitrikan diri

dari dosa yang menoda, akau tersadar akan masa lalu,

sungguh masa yang begitu lalu..

aku dulu masih sangat kecil, tanpa dosa

kini aku terjerat dalam ribuan dosa,

dosa yang tak bia kau hitung dengan jari..


namun pada saat ini

saat waktu mengizinkan

hanya ini yang bisa kukatakan

untuk menghapus dosa itu

"minal aidin wal fa izin,

mohon maaf lahir dan batin"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !