8.29.2009

Hiduplah tanahku



FAKTA

PLURALISME

Pluralisme adalah sebuah keadaan dimana suatu kelompok masyarakat bahkan bangsa dimana didalamnya terdapat berbagai macam tipikal individual yang berlainan identitas dalam segi budaya, agama, suku, etnis, dan sebagainya namun mereka tetap menghormati kebudayaan orang lain dengan tetap berpegang teguh menjunjung nilai kebudayaan mereka masing-masing, sedangkan

KEBHINEKAAN

Senada dengan bunyi semboyannya “bhinneka tunggal ika” yaitu walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua, mungkin dapat dengan jelas kita sebut bahwa kebhinekaan adalah kata umum dari pluralisme, dimana arti bahkan pemahanmanyya pun hamper bahkan sama, yaitu sama-sama mengartikan bahwa adanya berbagai macam kelompok masyarakat dengan berbagai macam kebudayaannya.

ANALISA

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.”

Sedikit melakukan flashback, disini bertepatan pada bulan agustus tahun 1945 pada tanggal 17, Bangsa Indonesia dengan berwakilkan Soekarno-Hatta, dengan sangat bangga diiringi semangat kemerdekaan menyatakan bahwasannya mulai saat, waktu, dan detik itu bangsa ini berada dalam fase merdeka, tanpa belenggu penjajahan lagi. Ditandai dengan moment itu, Indonesia telah menjadi sebuah Negara baru yang mulai berdaulatn menaungi semua aspek kehidupan masyarakatnya, Indonesia dari saat itu terus-menerus berupaya membiana kemerdekaan di seluruh pelosok nusantara, karena memang demikianlah keadaan Indonesia ini, boleh saja gelar merdeka sudah didapati secara autentik, lisan, namun sebenarnya Negara ini belum bulat menjadi Negara yang merdeka, walau tanpa jajahan lagi, bangsa ini masih membelenggu diri mereka sendiri dalam ketidakmerdekaan.

Indonesia yang memiliki luas wilayah kurang lebih 1,904,569km persegi dengan sejumlah suku, etnis hingga budaya. Indonesia dengan kebhinekaan dan kepluralisme-annya ternyata belum sepenuhnya membebaskan diri dari penjajahan, dalam arti kata penjajahan diri yang masih banga ini rasakan sendiri. Dengan sebegitu banyaknya keragaman budaya ini, Indonesia tidak atau belum mampu membina jati dirinya dengan kokoh, sehingga masih banyak tampak unsure kebudayaan yang baik secara sengaja maupun tidak diambil oleh bangsa lain, sebenarnya jangan pernah menyalahkan bangsa tersebut, karena memang ini murni kelalaian kita, bahkan secara tidak langsung peristiwa tersebut merupakan hal yang menolong kita bangsa Indonesia bahwasannya terdapat banyak kebudayaan kita yang belum kita sadari dan belum secara sempurna kita akui atau dalam bahasa lainnya “dipatenkan”, seharusnya kita tidak perlu menghujat-hujat, toh ini juga kelalaian kita, mengapa tidak lebih dahulu kita akui secara sah budaya-budaya tersebut sebelum diakui oleh bangsa dan Negara lain, inilaha yang sebenarnya membuat bangsa ini belum bias merdeka sepenuhnya, karena dimata dunia kita belum mempunyai jati diri yang membuat bangsa lain menghormati banga ini Negara Republik Indonesia.

Terlepas dari semua itu, Indonesia tercatat memiliki kurang lebih 300 kelompok etnis, yang menyebar diseluruh pelosok nusantara dengan menjunjung kebudayaannya masing-masing namun masih tetap berada dalam satu wadah kebudayaan, yaitu kebudayaan Indonesia, bangsa ini sungguh banyak memiliki cirri khas, batik, wayang, adalah salah satu dari sekian banyak cirri khas itu, jawa, sunda, melayu, minangkabau, nias merupakan sebagian dari sekian banyak kemajemukan suku, saman, reog, juga sebagian dari sekian banyak seni tari yang kita miliki. Dengan Mempunyai 5 kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa. Namun kesmua itu terankum menjadi satu dalam 5 dasar Negara yang lebih dikenal dengan sebutan Pancasila, pancasila sendiri membawahi dari moto bangsa ini “bhinneka tunggal ika”, pancasila mempunyai 5 sila, diantaranya;

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila ini, dalam pembentukannya sangat membutuhkan waktu yang cukup panjang dengan menguras keringat berbagai tokoh petinggi Negara pada saat itu, dalam pembentukannya kita mengenal terbentuknya panitia 9, yaityu panitia yang bertugas mewadahi ide-ide tentang pancasila yang cukup banyak karena hingga saat itu belum juga dapat di sahkan pancasila tersebut. Nama pancasila sendiri merupakan usulan dari Soekarno yang diakuinya diambil dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu panca yang berarti lima dan sila yang artinya prinsip. Pancasila memeiliki satu hari spesialnya yang diberi nama hari kesaktian pancasila yaitu jatuh pada tanggal 1 oktober.

Indonesia remaja ini baru saja memasuki fase-fase pembentukan jati diri itu. Jati diri yang belum dimiliki kita sebagai sebuah bangsa dan Negara, walau kita sepenuhnya sudah terakui secara international sebagai suatu kesatuan Negara yang berdaulat. Sebenarnya apa gunanya jati diri itu bagi bangsa ini, sebelumnya sudah dikatakan bahwa jati diri merupakan sebuah alat yang dapat membuat bangsa lain menghormati bangsa kita ini, sehingga tidak ada lagi peristiwa-peristiwa penjarahan budaya oleh bangsa lain.

Akhirnya kita tentunya sebagai sebuah bangsa dengan kepluralisme-an dan kebhinneka-an yang bisa dimaknakan sebagai kemajemukan, merupaka sebuah Negara yang ungguh sangat kaya, dengan keluasan wilayah yang cukup luas, dengan sumber daya alam yang sangat melimpah dan hasil budidayanya yang sangat indah, serta memiliki warga masyarakat yang berketuhanan yang maha esa. Walau sekarang bangsa ini sering sekali ditimpa berjuta-juta hujanan masalah dari kaus korupsi hingga terbesar kasus terorisme. Harapannya dengan semua kemajemkukan yang ada kita mampu membelenggu semua permasalahan serta ancaman-ancaman yang dpat menguik dan menggoyahkan kemerdekaan kita, karena semua kemajemukan itu adalah sumber dari segala sumber yang mampu membuat kita kuat untuk menyerang semua gangguan-gangguan baik itu dari luar maupun dari dalam. Namun sayangnya kita belum sanggup namun sebentar lagi pasti kita akan bias melakukannya tentunya dengan lebih memiliki rasa kebersamaan dan rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai satu bangsa dalam satu Negara yaitu Negara Republik “INDONESIA”.

“…..Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk
Indonesia Raya…."

Sebuah doa

dalam tidur yang berkepanjangan, tiada ada yang terlihat selain beribu untaian mimpi yang tak menentu kronologinya, dalam tidur itu semua hasrat akan selalu kau dapati itu terwujud, tak banyak dari kita mengatakan bahwa mimpilah hidup yang sesungguhnya diharapkan, karena disanalah semua hayalan jadi nyata, namun tidak sebegitu panjangnya mimpi itu bertahan, hitungan jam, menit dan detik sudah berlalu dengan sangat singkat, tak ada yang beda. kau kini hanya dapati dirimu lesu dimakan waktu panjang tidur itu, kau tak dapati mimpi yang kau jalani itu jadi nyata, di inilah saat kau merasakan sungguh sangat kesal, hanya bergeming sedikit seraya mengibakkan aura kantuk dari wajah yang lunglai itu, saat itu kau berada ditengah hawa panas yang menyengat, kini keringat mu mengalir dari tengkuk menyerap di bagian baju pelapis badan mu, satu kata yang kau ucapkan "uh..panas", mengambil handuk yang menyelemak di lantai dengan sedikit cubitan jemari tangan, beranjak menuju bilik tempat kau bermenung, kini kau berfikir akan mimpi yang kau alami tadi, sebuah negeri bak surga yang sangat indah dimana tiada lagi ada kegundahan disana, kau dapati semua berjalan sesuai yang diinginkan, manusia hidup tanpa cek cok yang berkepanjangan, hidup di bawah atap langit biru yang masih indah, selalu trdengar alunan irama alam yang merdu mengalir bersama angin sembari berbisik "inilah surga" akhirnya itu adalah sebuah negeri yang sungguh sangat diidamkan!, kini di alam sadar mu, kau tatap tanah yang kini kau sentuh dengan kedua telapak kaki mu seraya bertanya "akankah indonesia ku seperti itu?", tidak seperti itu...

kini kau berdoa sejenak "dunia ini memang bukan tempat akhir kami Tuhan!, namun apabila ini waktu akhir kami di dunia, izinkan kami lihat dunia ini damai bak mimpi yang sering ku alami, SEKALI SAJA" ~amien~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !