1.30.2009

Harry di "Half Blood Prince"

Category :Books
Genre: Horror
Author: JK Rowling

Malu sama umur gak sih ? 27 tahun bacanya masih Harry Potter. Tapi menurut survey, yang baca Harry Potter itu mereka dengan range usia 5 hingga 88 tahun lho, kalo gak salah. So, kalo dicompare sama yang 88 tahun itu, nggak jadi malu ah :D Still di buku 6 ini JK Rowling masih mengandalkan kemampuannya yaitu salah satunya dalam mendeskripsikan sesuatu, seseorang, sebuah tempat, maupun sebuah gerakan. Pernah baca bukunya Kho Ping Ho ? Mirip lah, dengan membaca bukunya imaginasi kita ter-stimulasi untuk membayangkan apa yang telah dideskripsikan di buku itu. Sempet surprise juga saya kok bisa menghabiskan waktu begitu lama (9 hari) untuk membaca buku setebal 607 halaman ini (in english of course, Bloomsbury version). Padahal buku 5 (terbit Juli 2003) yang 766 halaman (Bloomsbury version) bisa dilalap dalam waktu cuma 4 hari. Tapi udah ketemu jawabannya, ternyata dulu belom punya Dinka, hehehehe... pas baca buku 6 ini Dinka sudah dengan suksesnya bukan hanya memperlambat proses membaca tapi juga melukai buku itu, huuhuhuhuuuu.... yup, robek setengah halaman :(( Padahal buat dia juga ntar koleksinya.Anyway, kalo review yang saya tulis ini untuk buku 1 mungkin di atas saya akan masukkan ke kategori Children Books. Tapi untuk buku 6 ini saya terpaksa memasukkannya ke kategori Horror. Begitu banyak kematian, begitu banyak kebencian, begitu banyak dendam menggelora, begitu banyaknya darah yang keluar hingga saya ragu apakah buku ini pantas dibaca oleh anak-anak. Meskipun memang kekerasan yang dimaksud dilakukan menggunakan senjata yang bisa dibilang tidak masuk akal, tidak logis, tidak dijual, yaitu wand, tongkat sihir.Banyak hal tak terduga yang terjadi di buku 6 ini, misalnya identitas asli Severus Snape. Identitas asli yang dimaksud di sini adalah kepada siapa sebenarnya ia berpihak dan siapa orang tuanya sebenarnya. Juga sejarah hidup Tom Riddle atau Voldemort lengkap ada di sini, diceritakan bahwa ia memang telah memiliki jiwa evil dalam dirinya sejak sebelum ia sekolah di Hogwarts yang artinya sebelum ia tau bahwa dirinya adalah seorang penyihir, juga latar belakang keluarganya yang keturunan Slytherin dan mengapa ia takut pada Dumbledore. Saking takutnya ia pada Dumbledore hingga ia memutuskan bahwa membunuh Dumbledore lebih dahulu adalah hal yang sangat penting sebelum ia duel melawan Harry. Kita sudah tau bahwa rasa cinta dan rela berkorban dari Lily Evans yang diberikan pada Harry di saat-saat terakhir lah yang saat itu bisa menyelamatkan Harry, tapi saat kutukan itu memantul seharusnya Voldemort pun tidak bertahan, tapi ia bertahan meskipun bertransformasi menjadi wujud yang tidak berbentuk. Mengapa ? Ada juga jawabannya di sini :) Apa sih yang telah Voldemort lakukan yang membuat ia berkata di buku 4 bahwa ia telah menjalani lebih dari apa yang pernah dijalani oleh penyihir-penyihir lain dalam usahanya untuk melawan kematian. Jawabannya ada di buku ini, hehehehe.... Seru lah pokoknya.Trus pasti timbul pertanyaan wajib setiap buku Harry Potter terbit yaitu siapakah guru Defense Against the Dark Arts selanjutnya ? Bisa nebak ? Yep, itulah dia, hehehehe... masa mo dikasih tau sih, ntar gak seru lagi :p Selain kematian, perkelahian, kebencian dan lainnya di Half-Blood Prince ini juga ada kisah asmaranya :D Akhirnya Harry sadar juga akan perasaannya pada si ..... itu tuh.... :p dikasih tau deh kalo yang ini mah. Harry akhirnya pacaran sama Ginny Weasley tapi di akhir term Harry bilang ke Ginny bahwa mereka tidak mungkin meneruskan hubungan mereka. Harry harus pergi, pergi jauh, mengemban misinya untuk menghancurkan Voldemort. Harry tidak mau Voldemort menggunakan Ginny untuk melemahkan hati Harry, makanya Harry memutuskan untuk tidak meneruskan hubungan itu :( Half-Blood Prince. Selamat menebak siapa dia, neither Harry nor Voldemort. Secara keseluruhan seperti saya sudah bilang di atas, deskripsi yang detail membuat buku ini mudah dipahami oleh anak-anak, full of surprises, tegang, unpredictable. Worth to buy. Jujur aja, saya dapat buku ini 2nd lho. Dengan bandrol harga 225.000 rupiah saya beli dari temennya temen 150.000 rupiah saja, denger-denger sih di Gunung Agung 275.000 rupiah malah. Tebal, mahal, tapi laku, :D Aneh yah, di jaman IT gini buku setebal itu masih best seller.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !