Aku kehilangan lagi
Walau sempat terlihat, tapi kini ia sirna
Benar kata mereka, tak patut begiku merisau
Karena seperti ini sajalah aku, tetap tak berubah
Disudut sunyi gerimis, tetesan hujan membungkam nafasku
Tercekat dalam risau yang meraja didada
Lalang gemilang meringkuh membentuk sarang dikalbu
Duduklah aku disana, dengan mimik tegang dan kelam
Jatuh peluh tiada tara, gelombang gelap menjadi gulita.
Ahh... sajak dan lagi-lagi sajak, hanya mampu itu ku ucap
Lidah ku kelu, aku bisu terkadang namun jenaka menyeruak tak bebas
Aku ingin lepas, mencari ia yang hilang
Tak tahan benar hidupku ini, bagai dalam sangkar baja berduri
Kembalikan aku yang dulu, seperti apa tampaknya lagi
Walau bumi kupijak berbeda, namun aku ingin AKU kembali.
Aku ingin jiwaku merajalela, ku ingin tawaku lepas tak bersisa
Bagai aku yang dulu, “TOLONG KEMBALIKAN DIRIKU”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !