7.30.2009

SEJARAH adalah GURU !!


SEKILAS


KRONOLOGI PERISTIWA PROKLAMASI

A. PERISTIWA SEBELUM PROKLAMASI

Kedudukan jepang mulai terdesak oleh pasukan sekutu sejak tahun 1944, oleh karena itu jepang menerapkan berbagai kebijakan baru yang lebih lunak di daerah yang didudukinya terutama kawasan INDONESIA. Kebijakan tersebut memberi peluang bagi bangsa Indonesiauntuk mempersiapkan kemerdekaan. Berikut peristiwa yang berkaitan dengan usaha persiapan Proklamasi :

1. Pembentukan Chua Sangi In pada tanggal 5 september 1943.

2. Pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 maret 1945

3. Pembentukan PPKI pada tanggal 7 agustus 1945

Sementara itu terjadi perselisihan pendapat antara golongan tua dan golongan muda yang mendebatkan permasalahan pelaksanaan proklamasi, dimana golongan muda menginginkan proklamasi dilaksanakan secepatnya setelah adanya peristiwa pengeboman kota Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 9 Agustus 1945 serta peristiwa penyerahan tanpa sarat oleh jepang kepada sekutu pada tanggal 15 agustus 1945 yang di dengar langsung oleh Sutan Syahrir lewat radio BBC. Pada tanggal 14 agustus Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, syahrir mendesak soekarno untuk mempercepat proklamasi dan mengemukakan keputusan hasil rapat pada tanggal 15 agustus 1945 kepada beliau, namun keputusan itu tidak diterima oleh Soekarno-Hatta, oleh karena itu terjadilah peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengas Dengklok bermaksud mengamankan keduanya, dalam pembicaraan pribadi soekarno, Shodanco Singgih mengatakan bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945, setelah itu soekarno-hatta kembali ke Jakarta pada jam 17.30 WIB, setelah itu dilaksanakan rapat perumusan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda di jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta.

B. PROKLAMASI

Proklamasi di laksanakan pada tanggal 17 Augustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 10.00 wib. Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, acar dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih. Pengibaran dilaksanakan oleh suhud dan Latief. Upacara berlangsung selama satu jam. Sungguh singkat namun membawa perubahan yang luar biasa bagi INDONESIA.

C. MASA PEMBENTUKAN KELENGKAPAN NEGARA

Pada tanggal 8 agustus 1945 diadakan sidang Pleno. memutuskan untuk membagi wilayah RI menjadi 8 provinsi. Sehari sesudah proklamasi pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI mengadakan idang pertamanya. Dalam siding tersebut dihasilkan keputusan untuk mengesahkan UUD 1945, Memilih Soekarno-Hatta sebagai presiden dan wakil, membentuk Komite Nasional. Setelah itu dilaksanakan sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945, untuk membentuk KNIP. Diantaranya juga di bentuk cabinet Negara yang terdiri sebanyak 12 kabinet, setelah itu pada tanggal 22 agustu 1945 PPKI mengadakan pertemuan yang di pimpin oleh Hatta, untuk membentuk : KNI, PNI, dan BKR.

D. DUKUNGAN

Setelah 17 Agustus 1945, berita Proklamasi dari Jakarta segera menyebar keseluruh tanah air melalui media elektronik (saat itu radio dan kontak-kontak telegrafis) dan cetak maupun dari mulut kemulut. Dengan sendirinya timbullah reaksi spontan yang amat bergelora. Akibatnya selama bulan Agustus dan September 1945 telah diadakan berbagai kegiatanmassa seperti rapat-rapat regional wilayah maupun rapat-rapat lokal ditingkat kecamatan-kelurahan atau pada tempat-tempat berkumpul lainnya. Rapat wilayah kota Jakarta yang cukup besar terjadi pada ahir bulan Agustus 1945. Yaitu rapat rakyat dalam rangka menyambut berdirinya KNI yang bertempat dilapangan Ikada. Setelah rapat bubar, sebahagian massa mengadakan gerakan pawai berbaris mengelilingi kota dengan mengambil rute Ikada, Menteng Raya, Cikini dan Pegangsaan Timur. Kemerdekaan juga didukung penuh oleh setiap daerah diantaranya adanya pertempuran lima hari di emarang pada tanggal 14 oktober 1945, pertempuran di jogja tanggal 27 september 1945, pertempuran di Surabaya 25 oktober 1945, pertempuran ambarawa 20 oktober 1945, pertempuran di Medan area 9 oktober 1945, dan peristiwa bandung lautan api serta peristiwa heroic di hotel yamato yang dilakukan olh warga dngan menyobek kain berwarna biru di antara warna merah dan putih yang dikibarkan oleh belanda.

SEBUAH MAKNA

sejarah, sebenarnya apakah makna dari sebuah sejarah itu, tilikan dari segi fungsi sejarah itu sendiri bagi kebanyak orang pastinya tidak memiliki dan memberikan fungsi yang berarti karena memang sejarah tersebut tidak mampu memberikan seuatu hal yang membantu kelangsungan hidup pemakainya, dalam kajiannya sejarah mengadung kronologi-kronologi atau garis perjalanan peristiwa yang terjadi pada masa pasca sejarah itu terjadi. memang secara langsung sejarah tidak memberikan manfaat yang berarti, namun dalam kaitannya dengan masa kini dan masa depan tentunya memiliki kaitan yang erat dimana munculah fungsi dari ejarah itu, dengan sejarah tentunya kita dapat mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu sehingga menjadi seperti saat kita berada pada masa sekarang ini, dengan memahami sejarah baik secara langsung maupun tidak langsung sejarah memberikan manfaat, yaitu seseorang yang menggunakan sejarah mampu mengetahui dari mana asal sebuah masa yang ia rasakan pada saat itu sehingga menuntut seseorang tersebut untuk mempelajari sejarah tersebut guna menerapkan yang lebih baik untuk masa mendatang. Terlepas dari konteks sejarah. Manusia sebagai makhluk tertinggi derajatnya di antara makhluk hidup lainnya mampu menorehkan kelangsungan hidup mereka menjadi sebuah sejarah yang tentu saja bukan merupakan sebuah free memori. Sejarah yang secara tidak langsung di buat menjadi sebuah garis peristiwa yang akan dijadikan kajian pada masa depannya. Kronologi demi kronologi membentuk sebuah ikatan dan lingkaran utuh sebagai lingkaran kehidupan yang mampu menjadikan hidup lebih mempunyai bekas tersendiri bagi penikmatnya, dari itu dapat memberi berbagai macam jenis manfaat sebagai kajian dan penelaahan guna menerapkan hidup yang lebih baik dari sejarah itu sendiri, sehingga “manusia yang hidup dengan belajar dari sejarah adalah manusia yang hidup dengan pikir, rasa, peka, dan raga” simpulan akhir dari konteks sejarah.

Indonesia, sebuah Negara mencakup bangsa, yang kental akan nilai sejarah, sebuah bntuk yang telah dibahas sebelumnya bila sebelumnya dikatakan bahwa “manusia yang hidup dengan belajar dari sejarah adalah manusia yang hidup dengan pikir, rasa, peka, dan raga” sehingga dapat dikaitkan dengan sebuah Negara menjadi “Negara yang hidup dengan belajar dari sejarah adalah Negara yang hidup dengan daulat, tekat, dan menghargai pengorbanan”. Sebelum tahun 1945 tepatnya, Indonesia bukanlah sebuah Negara, pada masa itu Indonesia maih berupa hamparan wilayah bumi yang padat dengan budaya, ciri khas dan segala macamnya namun bukan merupakan sebuah kedaulatan banga yang bulat, dalam arti kata pada masa itu Indonesia berada dalam masa jajahan yang hidup sebagai raga tak bernyawa. Teks awal membahas sedikit tentang urutan peristiwa sebelum dan sesudah peristiwa proklamasi, di itu di ceritakan bahwa proklamasi diperjuangkan sebelumnya dengan berbagai perjuangan di mulai dengan perdebatan ketat antara golongan muda dan tua, penculikan Soekarno-hatta ke Rengasdengklok, hingga akhirnya kembali ke Jakarta untuk merumuskan teks pancasila tepat pada tanggal 16 agustus tahun 1945 sebelum pelaksanaan proklamasi tepat di rumah kediaman laksamana maeda, naskah langsung diketik oleh sayuti melik ditanda tangani oleh Soekarno-Hatta selaku wakil Rakyat Indonesia. Hingga sampailah pada saat yang berbahagia itu, upacar hening yang hikmat mengantarkan soekarno dalam menyampaikan isi dari rumusan teks proklamasi yang disusun malam sebelumnya. Namun tidak sampai di situ saja perjuangan bangsa.dukungan demi dukungan dari seluruh rakyat di Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan membuat kronologi sejarah Indonesia menjadi kompleks dan bulat.

Peristiwa bersejarah itu menjadi sebuah pelajaran tentunya bagi bangsa ini dimana sejarah yang telah berlaku menuntut kita untuk lebih menyadari tentang pentingnya perjuangan yang dilakukan bangsa pada masa itu. Tidak banyak tuntutan yang di tuntut oleh sejarah, hanya mungkin sejarah menginginkan untuk kita belajar dari sejarah itu, guna mempertahankan bangsa, yang telah dicapai dengan segenap jiwa, darah, tangis tanpa tawa. Kita tentu tidak akan merasakan lagi segala macam bentuk kerja rodi, pelaksanaan kinrohoshi yang dilakukan bangsa lain kepada bangsa kita yang menjerit pada saat itu. Pengorbanan yang dilakukan tak dapat kita bayar dengan apa pun, namun hanya satu pinta mereka untuk negeri ini, tak minta dikenang namun pertahankanlah yang telah mereka capai, tidak ingin kita rasakan jeri mereka namun rasakanlah dalam hati guna mempertahankan bangsa ini, juga tidak meminta kau taburi pusara mereka dengan bunga mawar putih merah yang segar mewangi, namun taburilah banga ini dengan keharuman yang dapat semakimal mungkin kau berikan, dengan itu tentunya mereka yang berjuang mampu tersenyum lebar di sana, tempat yang mereka nantikan. Balasan mereka hanyak akan terpenuhi di sana. Kita yyang tersisa patut meneruskan. Ibarat sebuah tali kita berada di pangkal masi panjang tali yang haru kita tarik kita hiasi dngan warna- warni pelangi kehidupan” ibarat sebuah bangunan kita berada pada pembentukan tiang, maih harus kita bangun dinding, lantai atap dan terasnya. Dengan itu sambutlah hari yang mereka capai itu dengan apa pun yang kita bias lakukan, bagi anak negeri teruslah beprestasi, ilmu mu membagunkan banga yang tengah tidur ini. Bagi kita semua berusahalah untuk hidup makmur, aling menolong dan belajarlah untuk memiliki sifat patriotisme, menjunjung budaya, agama, tradisi, cirikhas, untuk membentuk jati diri yang kokoh tegak berdiri tanpa bahaya dan serangan. Hisuplah kita untuk mereka yang telah berjuang untuk menerapkan makna sejarah di kehidupan kita. Akhirnya “sambutlah 17 agustu dengan senyum yang lebar tangan yang sigap, mata yang jeli, kaki yang lincah dan otak yang encer” “kita bias karena pendahulu kita terbukti lebih bias, tidakkah kita bisa melakukannya ?”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !