5.08.2010

Tertulis Halus

buasnya malam, bertajukan sepi mendalam
seribu bahkan beribu untaian senar tengan berputar
berlumur lendir berbau tawar
tertangkap rama-rama berparas nanar
ku jentikkan jari ku di tengah kelam

membaurkan secercah ingat dalam secawan darah
mengurung pandangan di dalam pasrah
tidak ku lupa namun ku ikat
tak perlu terlupa karena ku ingat
berbelas kaki tengil berjalan dalam sinar
menunggu gerbang membebaskannya
kini telah terlepas semua harap
menyebar luas bertaburan

teman dan kawan kita tertawa lepas
meninjau hari depan yang gemilang
kita tersenyum tanda puas
karena terlihat walau tertulis halus..

1 komentar:

Bijak dan lugas adalah kunci sebuah kritik dapat dinalar dengan otak dan dapat dicerna oleh mata !